Facebook Twitter Google RSS

Wednesday 27 November 2013

FREE! Pertamina EP Usut Pencurian Minyak di Aceh

Unknown     15:38  

PT Pertamina EP langsung menginvestigasi pencurian minyak dan pencemaran lingkungan di Peurlak, Nanggroe Aceh Darussalam. Aktivitas pengeboran minyak ilegal itu dinilai sudah semakin meresahkan dan merusak lingkungan. "Pencurian juga terjadi di bekas daerah operasi Pacific Oil and Gas (POG)," kata Public Relations Manager Pertamina EP, Agus Amperianto, kemarin.

Pencurian itu terbongkar setelah terjadi ledakan di area pengeboran ilegal di Peurlak. Ternyata kebakaran itu disulut oleh pengeboran minyak mentah ilegal di Desa Pertamina, Kecamatan Ranto Panjang, Aceh Timur. 
Menurut Agus, pada Kamis pekan lalu, pengebor ilegal itu berhasil mengeluarkan semburan minyak mentah. Minyak mentah yang sudah keluar itu dikumpulkan dalam beberapa drum. "Sebagian menyembur ke sekitar area pengeboran ilegal itu," ujarnya. Minyak mentah yang keluar bercampur dengan gas langsung menyulut api dari rokok yang dinyalakan para pekerja ilegal.
Pertamina EP Region Sumatera Field Rantau Kuala Simpang lalu bekerja sama dengan kepolisian Aceh Timur menghentikan penambangan ilegal tersebut. "Kami sudah berbicara dengan Kepala Polres agar aktivitas ini langsung distop," kata Azhari, Staf Operasi Security Pertamina Rantau, kepada Tempo di Lhokseumawe. 
Camat Ranto Peureulak, Zulbahri, mengakui adanya pencurian minyak di wilayahnya. Dia juga mengungkapkan pengeboran dilakukan dengan memakai peralatan pengeboran sederhana, yaitu dengan memasang pipa besi 2 inci pada sekitar 130 sumur yang tersebar di tiga desa. "Tapi hanya puluhan sumur yang mengeluarkan minyak," katanya. 
Anggota Komisi Energi Dewan Perwakilan Rakyat, Satya Widya Yudha, menyatakan pencurian minyak marak karena disparitas harga bahan bakar minyak bersubsidi dan nonsubsidi sangat tinggi. Ia menduga, sebagian besar minyak curian disalurkan dan sedikit untuk konsumsi pribadi. "Pencurian ini sebenarnya kasatmata, tapi tidak ditindak," ucap Satya saat dihubungi kemarin. 
Direktur Energy Watch Indonesia, Mamit Setiawan, menambahkan, penyelewengan bahan bakar minyak bersubsidi marak terjadi di wilayah perbatasan. "Seperti di wilayah yang berbatasan dengan Malaysia, Filipina, serta Timor Leste," katanya saat dihubungi kemarin.
Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) perwakilan Sumatera menemukan 20 kasus pencurian minyak hanya dalam waktu sebulan. Head of Representative SKK Migas Sumatera Selatan, Tirat Sambu Ichtijar, mengatakan sepanjang 2013 terdapat tidak kurang dari 660 kasus pencurian minyak mentah di sepanjang jalur pipa Tempino di Jambi hingga Plaju di Palembang.IMRAN MA (LHOKSEUMAWE) | PARLIZA (PALEMBANG) | MARIA YUNIAR | Koran RABU, 27 NOVEMBER 2013

Unknown


Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit. Ut odio. Nam sed est. Nam a risus et est iaculis adipiscing. Vestibulum ante ipsum faucibus luctus et ultrices.
View all posts by Naveed →

Popular Post