21 April 2006
Mayat tak Dikenal di Bulan Ramadhan
Penulis : Tim acehkita.com – Aceh Utara, 2004-10-26 11:45:29
“Cukup baik nasib rakyat Aceh, satu persatu masuk kuburan,” begitu ungkapan getir yang disampaikan seorang lelaki setengah baya, usai menghadiri acara pemakaman jenazah Mr. X, Senin (25/10). Jenazah itu ditemukan Palang Merah Indonesia (PMI) Aceh Utara, Sabtu (23/10) di Desa Alue Lim, Kecamatan Blang Mangat, Lhokseumawe.
Mayat tanpa baju dan hanya memakai celana dalam berwarna merah itu, berbadan tegap dan diperkirakan berusia antara 25 hingga 35 tahun. Saat ditemukan, kondisinya sudah sedikit mengembung dengan tinggi badan berukuran 160 cm, dengan kulit hitam manis dan berkumis. Pria malang ini terbujur kaku di ruang mayat Rumah Sakit Umum Cut Meutia Lhokseumawe, sejak Sabtu (23/10) hingga Senin (25/10).Karena jenazahnya sudah mulai mengeluarkan ulat halus, pihak rumah sakit pun memutuskan untuk mengebumikannya.
“Ini memang sudah ketentuan pihak rumah sakit setelah tiga hari tidak berhasil dikenali atau tidak ada keluarga yang mencarinya, maka mereka berkewajiban mem-fardhukifayah-kan mayat tersebut,” ujar seorang petugas kamar mayat.Fardhu kifayah adalah hukum wajib bagi muslim untuk mengurus jenazah mulai dari memandikan, mengkafani, menyolatkan dan menguburkan.
Kepada wartawan, PMI mengungkapkan, pihaknya menemukan Mr. X pada hari Minggu (24/10) setelah mendapat informasi tentang adanya mayat di Desa Alue Lim, Kecamatan Blang Mangat, Lhokseumawe. Seorang warga masyarakat menelepon PMI ihwal ini.Sumber lain menyebutkan, jenazah tersebut ditemukan setelah secara kebetulan pada waktu yang sama, terjadi tabrakan dua unit sepeda motor masing-masing jenis Supra bernomor BK-2702-GN “melawan” Shogun bernomor BK-4150-GZ. Ketika pengendara Shogun terjatuh, dari belakang muncul Shogun lailn bernomor BL-3031-ZL yang menggilas korban.
Akibat tabrakan dan gilasan ban sepeda motor tersebut salah seorang pengedara Supra bernama Tgk Nasruddin menderita patah kaki, tulang hidung dan beberapa giginya copot. Sementara Muhammad Husni, pengendara Shogun pertama terkena aspal yang cukup keras di bagian kepalanya. Namun setelah beberapa saat di rawat di Unit Gawat Darurat, keduanya menghembuskan nafas terakhir.
Nah, jenazah Mr. X ditemukan setelah beberapa warga menolong korban tabrakan dan mencium aroma tak sedap di sekitar lokasi tabrakan. Telusur punya telusur, akhirnya ditemukanlah jenazah pria tanpa identitas tersebut. Lokasi temuan jenazah itu sendiri dikenal sebagai kawasan yang banyak dihuni pasukan pemerintah.
Tak seberapa jauh dari tempat itu ada sebuah Kompi Brimob, tepatnya di Desa Jeuleukat. Juga ada pos TNI di Komplek Permata Hijau dan masih ada beberapa lainnya yang mengelilingi kawasan itu. Lokasi tersebut memang termasuk daerah ramai karena tak teralu jauh dari pusat Kota Lhokseumawe atau sekitar 8 sampai 10 km arah selatan ibukota Kecamatan Simpang Kramat, Aceh Utara.
Sekitar pukul 22.00 WIB, beberapa warga yang sedang berada di rumah sakit Cut Meutia Buket Rata, Lhokseumawe sempat menjenguk kamar mayat yang terletak di sayap barat bangunan rumah sakit tersebut. Setelah dibuka dan secara seksama diperhatikan, tidak ada luka tembakan atau bekas penganiayaan lainnya, kecuali sebuah plastik yang membekap wajah dan tali yang menjerat leher korban.Dari temuan itu pihak rumah sakit memastikan korban tewas karena tak bisa bernafas.
Dari kondisinya, korban diperkirakan telah meninggal tiga hari yang lalu meninggal“Alah hai, buleun-buleun puasa, hana teodouh atra lagenyo (ya ampun, bulan–bulan puasa tidak berhenti hal seperti ini),” kata seorang warga prihatin.Akhirnya pada pukul 17.30, di tempat pemakaman Kuta Blang, jenazah Mr X dikebumikan. Proses penguburan hanya dihadiri sekitar sepuluh orang, yang umumnya diam dan tertegun saja saat melihat ayunan cangkul penggali kubur.
Tiga bocah yang berusia siswa SD ikut melihat pemakaman itu yang bagi warga sekitar merupakan pemandangan yang sudah lumrah. Usai pemakaman, seorang tokoh masyarakat menengadahkan tangan dan melafalkan doa.
Semua tengah beranjak pulang ketika seorang warga, dengan muka tertunduk seperti berbicara kepada dirinya sendiri; “Cukup baik nasib rakyat Aceh, satu persatu masuk kuburan.” [A]-
----Artikel ini dimuat di situs acehkita.com pada tanggal 26 Oktober 2004, pukul 11:45:29 WIB.